e-learning
rangkuman jurnal tentang e-learning
PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
E-LEARNING TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Upaya-upaya peningkatan
prestasi belajar mahasiswa senantiasa terus dilakukan oleh lembaga pendidikan
tinggi, pada setiap faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Terlebih-lebih dengan adanya pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi,
yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas belajar dan mengajar lebih efektif.
Pengembangan pendidikan menuju e-learning merupakan suatu alternatif dalam meningkatkan
standar mutu pendidikan, karena e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet
dalam penyampaian pembelajaran dengan jangkauan luas dan berlandaskan tiga
kriteria yaitu:
(1) e-learning merupakan jaringan dengan
kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar
atau informasi,
(2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir
melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) memfokuskan pada pandangan yang
paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional (Rosenberg
2001; 28).
Dalam pemanfaatan
teknologi e-learning diperlukan pertimbangan yang matang, sehingga dapat
memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas hasil belajar. Analisis
diperlukan menyangkut tersedianya hardware khususnya komputer (dengan network-nya),
listrik, jaringan internet, dan software-nya khususnya tersedianya tenaga,
bahan ajar yang siap di-online-kan dan management course tools yang akan
dipakai, dan lain sebagainya. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
(FK Unimus), adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang sedang berupaya
menfaatkan tekonologi informasi ini dalam kegiatan belajar mengajarnya, model
pembelajaran e-learning mulai diaplikasikan sejak awal perkuliahan dengan
harapan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
penelitian ini adalah: (1) Menerapkan pembelajaran e-learning sebagai pendukung
proses pembelajaran konvensional pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang, (2) meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih optimal dengan menerapkan
e-learning di Fakultas Kedokteran Unimus, dan (3) mahasiswa FK Unimus mampu meningkatkan
potensi diri dalam proses pembelajaran melalui e-learning.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang
dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: (1) memberikan deskripsi model
pembelajaran e-learning yang efektif untuk dikembangkan pada FK Unimus, yang
dapat dijadikan sebagai masukan untuk upaya-upaya peningkatan kualitas
pembelajaran, (2) memberikan masukan terhadap FK Unimus tentang pemanfaatan
e-learning oleh dosen dan mahasiswa dalam aktivitas belajar mengajar, (3)
Memberikan masukan terhadap universitas sehingga dapat mendukung aktivitas
pembelajaran dengan model e-learning, (4) meningkatkan kultur akademik yang
tinggi pada FK Unimus dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 3
Manfaat bagi ipteks: (1) Pengembangan teknologi pembelajaran yang didukung
pemanfaatan teknologi informasi; (2) rekomendasi pengembangan perangkat lunak
e-learning yang lebih efektif dan efisien pada fakultas kedokteran.
E-learning merupakan
pembelajaran yang memerlukan alat bantu elektronika. Bisa
berupa technology base learning seperti
audio dan video atau web-base learning (dengan bantuan
perangkat komputer dan internet).
1. Pengetian e-learning Soekartawi
(2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning kini semakin dikenal
sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di
negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan
istilah yang berbedabeda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah
pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. e-learning
terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan
‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran
dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam
pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer
atau kombinasi dari ketiganya.
Arsitektur Teknologi Pembelajaran
e-learning
Arsiteknur teknologi sistem pembelajaran
sampai saat ini yang banyak digunakan pada adalah Learning Technology Systems
Architecture (LTSA). LTSA dipandang sebagai sistem yang relatif lengkap untuk
pengembangan teknologi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang dipaparkan
oleh Kridanto Surendro (2005) bahwa LTSA merupakan hasil penelitian yang dilakukan
oleh divisi edutool dari Farance Incorporation yang dikembangkan berdasarkan
IEEE 1484. LTSA adalah arsitektur yang menggambarkan rancangan sistem level tinggi
beserta komponen-komponennya. LTSA mencakup sistem yang banyak dikembangkan dan
dikenal sebagailearning technology, education and training technology,
computer-based training, computer assisted instruction, intelligent tutoring,
metadata, dan sebagainya. Arsitektur ini bersifat netral terhadap aspek
pedagogi, isi, budaya, dan platform dari suatu sistem pengajaran. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa LTSA terdiri dari lima lapis arsitektur yang dapat dilihat pada
gambar 1. Setiap layer menggambarkan sebuah sistem padalevel yang berbeda.
Layer yang lebih tinggi memiliki prioritas yang lebih besar dan berpengaruh
dalam analisis dan perancangan sistem. Dengan kata lain, layer yang lebih
tinggi merupakan abstraksi darilayeryang di bawahnya, sedangkan layer yang
lebih rendah merupakan implementasi dari layer yang di atasnya.
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Dengan menerapkan e-learning pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, sebagai alternatif
pendukung pembelajaran konvensional untuk media dalam proses pembelajaran.
2. Faktor pendukung pengembangan
pembelajaran elearning di FK Unimus yaitu (a) kemampuan dosen dalam memanfatkan
teknologi informasi dinilai oleh responden masih relatif kurang baik, bahwa
belum semua dosen memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan
pembelajarannya, (b) disain model pembelajaran elearning, dinilai responden
masih belum begitu baik, terutama berkenaan dengan banyaknya konten
pembelajaran dan model evaluasinya. Dan (c) mahasiswa pada umumnya telah cukup
aktif memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajarannya.
3. Ada pengaruh yang signifikan
ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan dosen memanfaatkan teknologi
informasi, disain model pembelajaran e-learing, dan keaktifan mahasiswa
memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi belajar mahasiswa FK Unimus,
yang sebelumnya dalam pembelajaran konvensional hasil belajar mahasiswa masih
relatif rendah, sedangkan setelah menerapkan e-learning prestasi belajar
mahasiswa menjadi lebih meningkat.
Silahkan anda baca selengkapnya klik disini
Komentar
Posting Komentar